Sabtu, 09 Agustus 2008

CHOICE

CHOICE

Novel terbaru oleh Hans K.C.MIRA
(Dalam proses penerbitan )

Hidup membuat kita
harus menentukan pilihan.
Jadi pastikan pilihanmu itu benar.
Sebab pilihan itu
akan menentukan nasibmu kelak!

Cuplikan :

Mendadak Vino merasakan sesuatu merayapi kakinya. Lamunannya buyar dan dirinya kembali ke masa kini.
“A... apa ini?” desisnya kaget.
Mata Vino terpentang lebar. Dilihatnya sesuatu tengah merambat naik ke lututnya. Makhluk berwarna hitam bulat itu memiliki kaki-kaki panjang berbulu.
“LABA-LABA!” jerit Vino ketakutan. Dengan panik ia menyentakkan kakinya kuat-kuat agar hewan itu terlempar.
PLUK! Laba-laba itu jatuh ke tanah dengan keras. Sebelum hewan itu bangkit kembali, Vino berusaha meraih sepatunya dan bermaksud pergi dari tempat itu. Tapi mendadak ia menarik tangannya dengan kaget.
Dari dalam sepatu merambat keluar berpuluh-puluh laba-laba hitam yang mengalir turun dengan cepat, berbual-bual seperti aliran lava dari kawah gunung berapi. Hewan jenis arachnida itu bergerak cepat menyebar ke segala arah hingga dalam sekejap tempat itu dipenuhi ratusan ekor laba-laba.
Vino menjerit panik. Dengan gugup ia lompat ke atas bibir sumur yang tinggi. Tapi gerombolan laba-laba itu terus mengejarnya, merambat cepat memenuhi dinding sumur.
Tiba-tiba terdengar ada yang memanggil namanya.
“Vinooo... Tolong akuuu!!!” jerit suara itu ketakutan.
Vino menajamkan pendengarannya, sepertinya ia kenal suara itu. Suara gadis yang ingin dijadikan pacarnya.
“Raissa???” seru Vino tak mempercayai pendengarannya.
“Iya. Ini gue, Vin! Cepat keluarin gue dari siniii...!!!”
Suara Raissa bergema, memantul-mantul di udara. Sepertinya ia berada di sebuah tempat yang berongga dalam.
“Elo di mana, Ray?” sahut Vino sambil celingukan ke kanan kiri. Ia menatap cemas gerombolan laba-laba yang kini mulai merambati kakinya. Tubuhnya menggigil keras. Rasanya sebentar lagi dia bakal jatuh pingsan.
“Di sini, Vin. Di dalam sumur… AAARRGGHHHH!!!”
“Lo kenapa Ray?” tanya Vino cemas. Kenapa dia bisa masuk ke dalam sumur? Apa yang terjadi padanya?
Dengan panik Vino berjongkok dan membuka papan penutup sumur. Beberapa ekor laba-laba mulai merayapi lengannya, tapi ia tak peduli. Suara rintihan Raissa terdengar semakin jelas begitu lubang sumur terbuka.
Vino melongokkan kepala ke dalam sumur. Dasar sumur berupa lubang gelap yang tak terduga kedalamannya. Dindingnya memantulkan suara Raissa yang melengking tinggi hingga membuat Vino makin gelisah.
“Cepat, Vin! Monster itu akan memangsaku,” rintih Raissa. Suaranya terdengar makin melemah hingga membuat perasaan Vino seperti tersayat-sayat.
“Hei! Lo mau ngapain, Vin?” seru Danu yang baru tiba di situ dengan kaget. Ia cemas melihat gerak-gerik temannya itu seperti ingin lompat ke dalam sumur.
Tapi Vino seperti tak mendengar, perhatiannya terfokus pada suara rintihan Raissa yang membuatnya cemas setengah mati. Akal sehatnya mendadak lenyap, ia tak lagi memikirkan bahaya yang bisa mengancam nyawanya.
Tanpa pikir panjang ia lompat masuk ke dalam sumur.
“Vinooo...!!!” jerit Danu kaget setengah mati.
Ia berlari ke sumur, berusaha mencegah temannya ‘bunuh diri’. Tapi ia jatuh tersandung di pinggir sumur, tak bisa berbuat apa-apa menyaksikan tubuh temannya meluncur jatuh ke lubang gelap yang menyeramkan itu.

Sementara itu Vino merasa tubuhnya melayang deras. Angin bertiup kencang di sekelilingnya. Semua gelap pekat tanpa cahaya sedikit pun. Kegelapan itu mengisap tubuhnya, membuat dirinya jatuh dan terus jatuh ke kedalaman yang tak berdasar. Dan kemudian ia tak ingat apa-apa lagi.

----------------------------------

Andro segera mengangkat tubuh Kyra dan membawanya ke kamar gadis itu. Setelah menyusuri lorong-lorong panjang yang sunyi dan gelap, akhirnya mereka tiba di kamar Kyra.
“Buka saja. Pintunya tak dikunci,” kata Kyra perlahan.
Andro mendorong pintu kamar dan masuk. Suasana remang-remang, hanya ada sebuah candle light dengan cahayanya yang rapuh berayun-ayun tertiup angin.
“Apa di sini nggak ada lampu listrik?” tanya Andro heran.
“Ada sih. Tapi lebih enak begini. Terasa lebih romantis, bukan?” sahut Kyra sambil mengerling genit.
Andro mendengus pelan, lalu meletakkan tubuh Kyra ke atas tempat tidur king size yang dikerudungi kelambu brokat putih. Dengan hati-hati diangkatnya kedua belah kaki Kyra dan ditaruhnya di atas kasur.
“Aduh, kepalaku sakit sekali,” keluh Kyra.
Andro mengulurkan tangan meraba leher Kyra.
“Tubuhmu terasa panas, sepertinya kena demam. Tadi kamu belum makan ya?”
Kyra mengangguk pelan. “Tadinya aku pikir kita bisa makan malam dulu di sana…”
“Ya ampun, Kay. Masa kamu belum pernah ke dugem sih? Kalau mau makan ya di restoran. Masa makan di cafĂ© sih?”
“Aku baru sekali ini pergi dugem,” kata Kyra dengan wajah malu-malu.
“Tapi heran, kamu kok kuat minum wine begitu banyak?”
“A─aku sering minum wine milik Papa. Jadi udah biasa,” tukas Kyra gugup, takut rahasianya sebagai ratu dugem terbongkar. Buru-buru didekapkannya tangan Andro ke dadanya yang membusung.
Terang aja Andro jadi blingsatan. Ia seperti tersengat listrik ribuan volt. Tapi belum sempat ia menarik tangannya, Kyra menarik tubuhnya hingga jatuh menimpa gadis itu yang terbaring di tempat tidur.
Andro berusaha bangkit, tapi kedua lengan Kyra malah melingkar ke lehernya dan mendekapnya erat-erat. Lalu dirasakannya sesuatu yang kenyal menempel ke bibirnya.
Kyra menciumnya tepat di mulutnya!
Awalnya pemuda itu gugup dan kikuk sehingga ia memejamkan matanya. Tapi kemudian hatinya berkata lain. Dengan malu-malu ia mulai balas mencium.
Benak Andro seperti dipenuhi pijar kembang api yang berkelip-kelip terang membutakan mata. Namun perasaan nyaman yang membuatnya seolah melayang ke awang-awang mendadak berubah menjadi keterkejutan ketika dirasakannya ciuman gadis itu berpindah tempat. Kalau tadinya di bibir, kini lari ke lehernya.
Gila, cewek ini kelihatannya udah pengalaman banget!
Tapi ada yang aneh. Kenapa gaya mencium gadis ini begitu ganas, bukan hanya sekedar menyapukan bibir, melainkan menggigit juga?!
Andro membuka kedua matanya dengan kaget. Gigitan kecil itu kini terasa menyakitkan. Taring gadis itu ternyata sangat tajam hingga membuat kulit lehernya terasa perih. Ia berusaha melepaskan diri. Tapi entah kenapa seluruh otot di tubuhnya seperti mati ─ tak mau menuruti perintah otaknya.
Ia lumpuh! Ia baru ingat, Kyra adalah keturunan siluman.
“AAARGGHH!!!” jerit Andro ketika dirasakannya kedua taring gadis itu menancap ke pembuluh darah di lehernya. Terdengar suara menghirup dan menghisap. Gigi-gigi runcing itu masuk semakin dalam, menancap dan menggali!

3 komentar:

rina mengatakan...

Om, sabar ya! Lagi mau dibaca dan dipikirin koment-nya =) Updating daily activities deh, Om

Asrini Mahdia mengatakan...

pak, cover hantu pancorannya lumayan keren tuh pak.. bikin merinding.. pak, sebenernya saya juga bingung mau ngasih komen apalagi sama CHOICE. karena sepertinya udah saya kasih tau di telfon semua kemaren, masalah bahasanya terlalu santai buat saya, sama tambahin tentang mitos sumur aja lagi, pak.. selebihnya udah pas kok.. kapan-kapan,kunjungi blog saya juga ya pak, tinggal klik nama saya di atas ini aja.. thank you

Miss Thee mengatakan...

Pak... coba baca saga dari Darren Shan deh...
Sambil terus memikirkan novel CHOICE ini, mungkin bisa memberikan bapak bayangan...
Ide novel ini udah bagus, sayang... saya ngerasa masih ada yang kurang.
Dan kurangnya itu lumayan fatal pak...

Maaf sebelumnya...
No Hard Feeling ya pak Han... :)